Sabtu, 31 Maret 2018

Nama

"Aku sudah bisa menuliskan namaku," ucap Ayik sambil mulai menggoreskan pensil yang dipegangnya ke kertas putih di meja.

"Masa? Aku lihat, ya!" Sahabatnya, Niswa mendekat ke arahnya. Tampak penasaran.

Ayik pun mulai menyelesaikan satu-persatu huruf dari ejaan namanya.

A - Y - I - K

"Sudah jadi, deh," serunya senang.

Niswa yang melihatnya pun tampak takjub.

"Iya, benar ... ini dibacanya A - Y - I - K." Niswa mengamati tulisan yang kini sudah berada di tangannya. Sebuah ide muncul di kepala mungilnya.

"Berarti kamu bisa dipanggil Ika, dong!" gagasnya.

Ayik pun mengiyakan, membenarkan gagasan cemerlang dari sahabatnya.

Mama Ayik yang mendengar percakapan bocah 4 tahun tersebut merasa ada yang salah. Perasaan nama anaknya tidak ada unsur 'Ika'nya. Darimana mereka dapetnya.

"Dari mana kok bisa dapat nama Ika?" tanyanya ingin tahu.

"A - Y - I - K...  I - K , berarti ada 'Ika'nya 'kan, Ma?"
ujar Ayik menjelaskan.

Mamanya tepok jidat. Pengen menjelaskan, tapi bingung, tak tahu bagaimana cara termudah agar mereka mengerti.

Akhirnya cuma bisa bilang," sakkarepmu, Nak. Mudah-mudahan kelak dadi anak yang pintar dan sholihah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar